Jumat, 26 Agustus 2011

Konseling Penggunaan Obat Perlu Dibudayakan di Indonesia


9:54:00 AM |

Pagi JEBLOGERS!!!

Konseling Penggunaan Obat Perlu Dibudayakan di Indonesia
Nina Aldin Thune
 
Konseling apoteker perlu dilakukan pasien di Indonesia untuk meminimalkan penyalahgunaan obat. Sayangnya, kesadaran pasien dan ketersediaan waktu apoteker untuk melakukan konseling masih sangat rendah. 

Hal tersebut disampaikan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang melakukan penelitian terkait hal tersebut. "Konseling ke apoteker masih minim dilakukan pasien. Biasanya permohonan konseling hanya dilakukan oleh kalangan dengan pendidikan tinggi," papar Nufi Gustri Awanto, mahasiswa UGM yang menjadi juara I World Patient Counseling di Thailand. 

Konseling apoteker meliputi beberapa hal, di antaranya perkenalan pasien dengan apoteker, pengumpulan informasi dari pasien, penggalian riwayat kesehatan oleh apoteker, penjelasan tentang penyimpanan dan penggunaan obat, serta terapi non-farmakologi, yang meliputi pemberian saran-saran guna mendukung penyembuhan. 

Negara-negara besar, seperti Kanada, konseling apoteker ini sudah membawa dampak positif terhadap kesehatan pasien. Masyarakat tahu benar tentang obat yang dikonsumsinya sehingga penggunaan obat dengan cara yang salah bisa diminimalkan. Konseling bahkan tidak hanya dilakukan di apotek atau klinik saja, tapi juga lewat telepon. 

Hal seperti itu belum dilakukan di Indonesia karena belum menjadi sebuah budaya. "Konseling apoteker di Indonesia hanya terbatas di rumah sakit besar," ungkap Nufi yang juga menyebutkan  terbatasnya waktu apoteker dalam memberikan pelayanan juga menjadi faktor. 

Apoteker tetap harus mengemas informasi dengan lugas dan mudah dimengerti pasien. "Satu hal lagi yang penting lagi apoteker adalah selalu menanamkan sikap empati pada pasien," tambahnya.
 
ref:NGI



You Might Also Like :


0 cuapan:

Posting Komentar