yang
Bukan berniat untuk pamer atau apapun hal yang menjurus kesana, tetapi hanya ingin berbagi pengalaman buat JEBLOGERS.Sejenak merenung tentang teman – teman di Panti Asuhan. Terpikir sedikit tentang betapa beruntungnya aku. Masih mempunyai orangtua yang lengkap, ada ibu ada ayah. Sedangkan mereka hanya mempunyai salah satu dari mereka atau bahkan tak mempunyai sandaran tempat bersandar seorangpun. Tak mempunyai tempat mengadu, tak mempunyai tempat mencurahkan isi hati, tak pernah atau tak lagi merasakan bagaimana kehangatan dengan seorang ibu dan ayah. Namun itu semua seolah – olah pudar oleh semaraknya suasana dan jalinan persaudaraan anak – anak panti. Terdiri dari berbagai tingkatan satuan pendidikan, mulai dari SD hingga SLTA.
Semangat kekeluargaan yang sudah cukup lama terjalin membuat rasa kasih sayang, benci, suka, nyaman, damai, permusuhan bercampur baur bagaikan permen nano – nano berbagai cita rasa. Akupun menjadi teringat saat mendaratkan kaki untuk pertama kali di sebuah Panti Asuhan yang letaknya cukup menjorok kedalam tidak cukup dekat dari jalan raya utama. Bersama teman – teman satu organisasi awalnya tak terasa hingar bingar anak panti, belum ada kesan yang tertoreh dalam pikiran, belum ada aura yang menyibakkan perasaan yang menunjukkan bahwa panti asuhan ini adalah salah satu panti asuhan yang luar biasa didikannya terhadap anak – anak yang bernaung didalamnya. Subhanallah, sungguh tak menyangka anak – anak panti ini begitu luar biasa. Ternyata dibalik raut wajah polos mereka tersimpan kekuatan semangat yang membara. Walau hanya ada belasan panitia dari puluhan panitia yang ada, yang memiliki waktu luang dan berkesempatan untuk hadir pada acara liburan sekolah, kami tetap semangat dan senang “menangani” teman – teman panti yang pada akhirnya sangat kami senangi ini. Itulah Panti Asuhan Al – Hidayah, sebuah panti asuhan dikotaku yang menyimpan banyak “rahasia”. Rahasia yang tak banyak masyarakat tahu. Mungkin hanya segelintir orang yang tahu bahkan Cuma mendengar nama panti asuhan ini. Diluar itu akupun tak tahu. Pasalnya baru kali ini aku baru mendengar nama panti asuhan ini.
Bukan ingin membawa bawa SARA, tapi kami merupakan bagian dari organisasi yang bergerak di bidang religi untuk para pelajar. Saat rapat bersama dengan teman – teman entah kenapa tebersit saja ide untuk berkunjung ke panti. Padahal masih banyak agenda didepan yang sudah menunggu untuk dilaksanakan. Tapi tak perlu disesalkan. Bahkan ini seharusnya bisa menjadi sebuah pembelajaran yang sangat penting dalam hidup. Disini aku menyadari bahwa bersosial itu sangat penting, mengenal saudara – saudara diluar sana itu bagaimana. Mengenal bagaimana “keras”nya hidup diluar sana, mengenal bagaimana perjuangan untuk memperoleh keinginan tanpa ada yang menyokong, dan mengenal apa yang disebut dengan “untung”. Ku menyadari bahwa memang diriku jauh mungkin sangat jauh lebih beruntung dari mereka. Setelah ada survei tempat yang akan dikunjungi, terpilihlah panti asuhan Al – Hidayah.
Acara pun dimulai, kebetulan akulah yang membawakan acara Bakti Sosial ini. Keinginan mereka ternyata begitu besar, bagitu terlihat mereka kurang mendapat perhatian. Tapi itu baru dari pandangan pertamaku.
Bersambung...
You Might Also Like :
4 cuapan:
karena itulah kita harus banyak bersyukur teman...
Memang teman,,, saya merasa terlalu manja...
hikmah dibalik kisah..
*kisah manis dalam sebuah perjalanan.
(organisasi)
Rugi nggak datang...
Posting Komentar