Kamis, 22 Oktober 2009

Membuat Liburan Berkesan


5:17:00 PM |


LIBURAN sekolah adalah waktu yang ditunggu setiap anak, namun belum tentu menyenangkan orangtua. Bagaimana agar liburan bisa menyenangkan kedua belah pihak?

Setiap liburan tiba, yang paling sering terlihat adalah reaksi yang berbeda antara anak dan orangtua. Anak-anak dengan gembira dan semangat yang menyala-nyala menyambut liburan. Sementara orangtua lebih banyak pusing dan bingung karena mereka harus memikirkan aktivitas apa saja yang dapat mengisi liburan, masalah dana yang akan dihabiskan untuk liburan, atau bagi orangtua pekerja, bingung untuk menyediakan waktu luang.

Padahal liburan terbaik dan ideal, antara orangtua dan anak adalah liburan yang dihabiskan bersama-sama. Untuk itu, dibutuhkan perencanaan yang baik dalam menentukan waktu liburan bersama keluarga sehingga tidak perlu ada yang merasa menjadi korban untuk kepentingan anak-anak atau semata karena tuntutan tanggung jawab.

Walaupun masa liburan antara orangtua dan anak sering kali tidak sama, namun kejelian orangtua mengatur waktu menjadi hal utama yang membuat sukses dan berkesannya sebuah liburan. Akan lebih baik lagi jika anak dan orangtua menentukan terlebih dahulu tema liburan yang akan dijalankan bersama-sama. Apakah liburan budaya, petualangan, ataupun permainan.

Agar tak mengecewakan, sebaiknya rencanakan liburan dengan matang. Shelomita Sulistiani, aktris sekaligus pemilik lembaga Home Schooling "Langkahku Child & Family Educare" mengatakan, dirinya selalu merencanakan liburan jauh-jauh hari. "Ketiga anakku memiliki tempat tujuan berlibur yang berbeda, ada yang mau ke Eropa, tapi yang cowok maunya ke Jepang karena mendengar cerita saudaranya. Banyak maunya deh," ucap Shelomita yang mengaku dirinya lebih senang berlibur ke pantai.

Shelomita mengatakan, sebenarnya dari tujuan berlibur ini intinya selain menyenangkan anak, juga dijadikan ajang berkumpul bersama keluarga secara penuh. Di mana tempat hanya sebagai penunjangnya saja.

Dikatakan oleh psikolog dari I Love My Psychologist, Dra Psi Heryanti Satyadi MSi, anak-anak memang selalu menantikan liburan. Karena yang dinantikan mereka itu biasanya berhubungan dengan pendidikan. Misal, dia terbebas dari kegiatan sehari-hari yang mereka lakukan di sekolah.

"Anak-anak pasti akan senang jika liburan tiba,tetapi disarankan bagi orangtua untuk menjadikan liburan ini sebagai waktu untuk berkumpul bersama. Tidak hanya dengan temannya saja," ucap psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.

Dikatakan Heryanti, selain itu, yang perlu diingat adalah bahwa liburan juga harus memerhatikan kemampuan orangtua serta kesiapan yang matang. Kemampuan di sini tidak harus soal materi, tetapi juga kemampuan dalam mengenal tempat-tempat yang bagus untuk liburan atau kemampuan untuk menentukan tema yang tepat untuk kegiatan liburan. Di mana anak-anak bisa mendapatkan manfaat liburan, di antaranya untuk menambah pengetahuan, terutama di tempat baru yang belum pernah mereka singgahi.

Tentukan pula anggaran dan dana yang dimiliki. Hal ini penting karena dana turut menunjang tema liburan yang akan diambil bersama. Terdapat berbagai jenis tema liburan yang bisa dipilih. Misalnya liburan ilmiah. Liburan ilmiah adalah liburan sambil menimba ilmu.

Tempat-tempat yang bisa dikunjungi dalam rangka liburan ilmiah antara lain berjalan-jalan ke Kebun Raya Bogor, museum geologi di Bandung, BOSCHA (teropong bintang) di Lembang, ataupun yang ada di Taman Ismail Marzuki (TIM).

"Mengisi liburan ilmiah tidak hanya dengan pergi ke museum, pergi ke pasar pun bisa menjadi ajang liburan ilmiah. Di pasar banyak sekali komoditas yang dijual dan ditampilkan.Ada bawang merah, cabai, sayur-mayur, bumbu dapur, hingga alat-alat memasak. Pasar adalah pusat informasi yang menyimpan database yang amat besar," kata pendidik di SD Rawamangun, Dewi Swastika P.

Ditambahkan Dewi, di dunia barat, liburan bersama anak-anak sudah dianggap sebagai sebuah kewajiban. Namun di negeri kita, liburan bersama anak-anak sering kali diabaikan. Itu disebabkan kesadaran orangtua akan kebahagiaan anak-anak di Indonesia masih sangat kurang.

Selain liburan ilmiah, anakanak juga bisa diajak untuk berlibur dengan tema kreatif dan inovatif. Tempat-tempat yang menawarkan liburan kreatif dan inovatif antara lain di tempat seni dan pusat kerajinan ataupun science club untuk anak-anak, dengan biaya relatif murah.

"Bagi saya, liburan bersama keluarga selain diisi dengan bepergian, ada juga saat-saat yang diisi dengan berbagai kegiatan yang dilakukan bersama. Kegiatan itu mulai dari membuat kue bersama hingga berkebun," kata koreografer yang juga ibu rumah tangga, Maria Lamamutu.

Tidak kalah menarik dibandingkan dengan liburan kreatif dan inovatif, yang patut dipertimbangkan oleh keluarga-keluarga Indonesia adalah mengisi liburan dengan kegiatan sosial. Orangtua bisa membawa anak-anaknya pergi ke panti asuhan untuk melihat teman- teman mereka yang hidup di panti asuhan. Dengan begitu, anak-anak akan melihat bahwa di dalam hidup ini ada banyak hal yang belum mereka ketahui.

Selain ke panti asuhan, bisa juga anak-anak diajak ke panti jompo. Di sana orangtua bisa memberi pengertian pada anak dan menanamkan nilai moral bahwa setiap orang akan menjadi tua. Pengertian yang kemudian bisa ditanamkan pada anak-anak dengan mengunjungi panti jompo adalah bahwa orang tua juga membutuhkan kasih sayang.



You Might Also Like :


0 cuapan:

Posting Komentar