Siang JEBLOGERS!!!
Gonzalo Merat/flickr
Pada studi, peneliti menjelaskan bahwa pendinginan akibat uap air adalah proses di mana sebuah kawasan tertentu didinginkan oleh energi yang digunakan oleh proses penguapan. Sebaliknya, jika tidak ada penguapan air, energi ini justru akan memanaskan permukaan kawasan tersebut.
Seperti diketahui, sejak lama, penutupan permukaan tanah di kawasan perkotaan dan pembabatan hutan berkontribusi terhadap pemanasan suhu dan menurunnya pendinginan lokal akibat penguapan air. Namun demikian, belum pernah diketahui apakah penurunan volume penguapan air juga berkontribusi terhadap pemanasan global.
Pada laporan yang dipublikasikan di Environmental Research Letters, disebutkan bahwa penguapan air cenderung mengakibatkan terbentuknya awan di atmosfir bawah, yang kemudian memantulkan sinar panas matahari kembali ke angkasa. Inilah yang menyebabkan pengurangan panas.
Menggunakan model iklim, tim peneliti yang dipimpin oleh George Ban-Weiss, termasuk Long Cao, Julia Pongratz dan Ken Caldeira dari Carnegie, serta Govindasamy Bala dari Indian Institute of Science di Bangalore menemukan bahwa peningkatan penguapan ternyata benar-benar mampu menghasilkan efek pendinginan terhadap iklim global.
“Temuan ini menunjukkan bahwa penguapan air dari pepohonan dan danau di kawasan taman perkotaan, seperti Central Park di New York, tidak hanya mampu membuat kota lebih sejuk, tetapi juga bisa membantu seluruh planet menjadi lebih dingin,” kata Caldera.
“Penelitian kami juga menunjukkan bahwa kita perlu meningkatkan pemahaman atas bagaimana aktivitas keseharian kita bisa mendorong perubahan baik pada iklim lokal ataupun global. Uap air yang keluar dari poci teh Anda mungkin bisa membantu mendinginkan Bumi, namun efek pendinginannya dikalahkan oleh tindakan kita membakar batubara atau bahan bakar lainnya,” ucap Caldera.
(kr/ngi)
You Might Also Like :
0 cuapan:
Posting Komentar