Pagi JEBLOGERS!!!
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat  Dadang Rahmat Hidayat mengungkapkan setidaknya ada lima tayangan yang  selama Ramadan paling banyak diadukan masyarakat. Meski begitu, KPI  mencatat ada total 107 keluhan datang lewat surat, e-mail, hingga pesan  pendek.
Pertama, masyarakat paling sering mengadukan adanya tayangan azan magrib  yang menampilkan iklan. "Iklan sambil azan membingungkan," kata Dadang,  Senin, 22 Agustus 2011.
Ditambahkan Nina Armando, Wakil Ketua KPI, surat masyarakat menyatakan  tayangan iklan saat azan mencampuradukan format isi siaran. Jadi, timbul  ketidakpastian atas format isi siaran tersebut.
Hal ini, kata Nina, juga tidak sesuai dengan panduan Pedoman Perilaku  Penyiaran Standar Program Siaran KPI. Dalam panduan tersebut dinyatakan  bahwa suatu siaran harus menunjukkan penghormatan terhadap nilai dan  ajaran agama. Solusinya, "Kan bisa sebelum atau sesudah azan," ujar dia.
KPI telah memberi imbauan dan peringatan kepada sejumlah stasiun TV yang  menayangkan iklan dalam azan. Stasiun TV yang dimaksud adalah TVOne,  TransTV, SCTV, dan Global TV. "TVOne paling banyak diadukan," ujar Nina.
Namun kebanyakan mereka bergeming. TransTV, misalnya, tidak hirau  terhadap peringatan itu. "Setelah peringatan tidak berubah," kata Nina.  Sebaliknya, SCTV merespons peringatan KPI dengan menghilangkan iklan  dalam azan.
Mengenai hal ini, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrarur Niam mengatakan  butuh kajian lebih dalam. Sebab keberadaan iklan tidak terkait langsung  dengan keabsahan pelaksanaan azan. Ia menganalogikan, "Buku keagamaan  yang di belakangnya ada cover iklan. Ini perlu dikaji lagi."
Kedua adalah tayangan Saatnya Kita Sahur. Acara TransTV ini disebut KPI  menyuguhkan lawakan yang merendahkan. Hal itu, kata Nina, terlihat dari  ejekan Olga Syahputra kepada tokoh komedian lain di dalamnya, Minus,  yang berasal dari Papua dan berwarna kulit gelap. "Kami apresiasi teman  dari Papua ditampilkan di situ untuk keragaman. Tapi tidak untuk menjadi  bahan olokan," ucap Nina.
Ketiga adalah acara Sahur Semua Sahuuur. Program siaran RCTI ini  dipandang menampilkan lawakan yang tidak pantas. Misalnya, olok-olok  Komeng kepada kondisi fisik Ucok Baba yang mungil. Asrarur menanggapi,  "Tentang aspek hujatan, makian, pendirian MUI sudah jelas (melarang)."
Keempat, Pemilihan Dai Cilik (Pildacil). Menurut Nina, masyarakat  menyayangkan jam tayang Pildacil yang melewati waktu salat. "Jam tayang  Pildacil saat salat tarawih," ujar dia. "Make-up pengisi acaranya juga  kan enggak boleh rusak. Karena itu, hampir bisa dipastikan mereka tidak  ibadah," katanya lagi.
Peringkat kelima ditempati iklan oli Top 1 Action Matic. Iklan ini  dinilai menampilkan gambar perempuan yang tidak layak tayang. Aksi  perempuan dalam iklan juga dianggap tidak berhubungan dengan produk Top 1  sendiri.
You Might Also Like :




 
 
0 cuapan:
Posting Komentar