Sore JEBLOGERS!!!
Arief Sujatmoko
Daftar berisi 100 bangunan cagar budaya di Bandung dibukukan oleh Organisasi Bandung Heritage. Peluncuran buku yang dilakukan Senin (25/7) di Bandung ini diharapkan dapat melestarikan nilai budaya dan sejarah Bandung.
Penulis buku Harastoeti D.H. mengatakan 100 bangungan cagar budaya tersebut merupakan hasil saringan dari 1.000 bangunan cagar budaya. "Setelah 1000, kami saring menjadi 650, dan kemudian kami saring lagi menjadi 100 bangunan cagar budaya," jelasnya. Buku ini merupakan perpanjangan dari Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2009 mengenai pengelolaan kawasan dan bangunan cagar budaya yang ada di Bandung.
Daftar itu sendiri sudah digarap dengan riset dan studi oleh Bandung Heritage selama dua tahun. "Ada beberapa kriteria yang kami gunakan untuk menentukan sebuah bangunan sebagai cagar budaya: nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai sosial budaya, nilai ilmu pengetahuan, dan umur dari bangunan itu sendiri," ungkap Harastoeti yang mengharapkan kota tetap berkembang tanpa meninggalkan kebudayaan dan nilai sejarah.
Penulis buku Harastoeti D.H. mengatakan 100 bangungan cagar budaya tersebut merupakan hasil saringan dari 1.000 bangunan cagar budaya. "Setelah 1000, kami saring menjadi 650, dan kemudian kami saring lagi menjadi 100 bangunan cagar budaya," jelasnya. Buku ini merupakan perpanjangan dari Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2009 mengenai pengelolaan kawasan dan bangunan cagar budaya yang ada di Bandung.
Daftar itu sendiri sudah digarap dengan riset dan studi oleh Bandung Heritage selama dua tahun. "Ada beberapa kriteria yang kami gunakan untuk menentukan sebuah bangunan sebagai cagar budaya: nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai sosial budaya, nilai ilmu pengetahuan, dan umur dari bangunan itu sendiri," ungkap Harastoeti yang mengharapkan kota tetap berkembang tanpa meninggalkan kebudayaan dan nilai sejarah.
Bandung Heritage mengaku sudah melakukan beberapa usaha revitalisasi. Akan tetapi, tantangan yang dihadapi, seperti penolakan pemilik bangunan ketika rumah hendak dijadikan cagar budaya. Beberapa pemilik bangunan khawatir harga jual dan nilai gunanya berkurang ketika status bangunan ditetapkan sebagai cagar budaya.
Dalam waktu dekat, Harastoeti akan menggarap buku kedua yang berisi bangunan lain yang belum masuk dalam buku pertama.
Dalam waktu dekat, Harastoeti akan menggarap buku kedua yang berisi bangunan lain yang belum masuk dalam buku pertama.
ref:NGI
You Might Also Like :
0 cuapan:
Posting Komentar