Minggu, 26 Juni 2011

DESI ANWAR WARTAWAN SENIOR VEGETARIAN


4:33:00 PM | , , ,

Sore JEBLOGERS!!!



Desi Anwar, wartawan senior di Metro TV, mulai menjauhi daging sejak sekitar akhir tahun 80 an atau awal 90 an gara-gara menyebarnya penyakit sapi gila (‘mad cow’) di Eropa. Sejak itu, Desi tidak mau lagi memasukkan daging sapi sebagai menu makanannya lagi.

Begitu mengetahui bahwa ayam diproduksi masal secara besar-besaran, dibesarkan dengan percepatan yang luar biasa, menjadi gemuk dan besar serta siap dipotong hanya dalam waktu 28 hari sejak mereka menetas, dan dikerangkeng dalam kandang yang penuh sesak serta diinjeksi dengan berbagai hormon pertumbuhan dan antibiotika, membuat Desi tidak lagi mengkonsumsi daging ayam. Walaupun sesungguhnya Desi menyukai rasa daging ayam, tapi dia tidak tahan lagi membayangkan makan daging dari hewan yang tidak bahagia.

Desi menambahkan bahwa kesehatannya tidak berkurang akibat tidak mengkonsumsi protein dari dua jenis hewan tersebut pada dua dasawarsa terakhir. “Jika kita makan sampah maka kita memberlakukan tubuh kita selayak tong sampah,” begitu katanya. Apalagi memperhatikan kekejaman penjagalan sapi di Ausralia dan di Indonesia yang akhir-akhir ini sedang disoroti publik, Desi menjadi heran, “Mengapa ada orang yang mau makan daging yang didapat dari bangkai hewan yang mati dengan cara mengenaskan itu? Jika Anda tak bersimpati kepada hewan-hewan yang memelas itu, pikirkan akibatnya pada tubuh Anda. Mengkonsumsi segala macam energi buruk yang ada pada daging tentu tidak baik untuk siapapun”.

Transportasi untuk membawa hewan-hewan itu sangatlah mahal dan menghabiskan energi serta tidak baik untuk planet ini. Peternakan merupakan tindakan kekejaman, mulai pada saat pengembangannya di peternakan hingga pengirimannya ke pejagalan.

Kita tidak hanya kehilangan informasi tentang sumber makanan kita, kita juga tidak tahu tentang semua hal yang telah terjadi supaya makanan itu sampai di piring kita. Prosesnya ketika di dalam peternakan, ketika diproduksi sebagai makanan dan ketika didistribusikan. Semua hal itu membuahkan dampak buruk bagi tubuh dan lingkungan kita. Sesungguhnya, apa yang kita makan sekarang ini adalah sedang membunuh kita sendiri. 



You Might Also Like :


0 cuapan:

Posting Komentar